Problematika : Mafia Perjudian Yang Makin Menguat
Slaturahim
: Majlis Ulama (MUI), Media Massa
dan Ormas Islam se-Bogor.
Kondisi ekonomi negeri ini yang semakin morat-marit
memberikan peluang bagi lainnya berbagai jenis industry baru yang dirasakan
akan memberikan dampak nyata bagi masyarakat. Salah satu industry yang semakin
marak di Kota Bogor adalah industry perjudian. Tidak tangung-tanggung sector
ini semakin tumbuh subur di Kota Bogor mampu menyumbang devisa dengan omset
yang besar setiap harinya. Berbagai macam bentuk perjudian yang berkembang
sesuai tingkat modal yang dimiliki masyarakat dari kelas togel hingga kelas
rolet atau mickey mouse.
Salah satu bentuk perjudian terbesar di Kota Bogor
yaitu yang berada di kompleks Ruko Merdeka Mall. Berbagai kalangan masyarakat
mempertanyakan kepada aparat kepolisian dan Pemerintah mengenai status
perjudian yang masih terus beroperasi dengan aman hingga saat ini.
Dari berbagai sumber diketahui alasannya masih
beroperasinya tempat perjudian itu dikarenakan adanya mafia perjudian yang telah masuk ke berbagai lini
kalangan instansi, institusi terkait dan kelompok massa di Kota Bogor. Mafia
perjudian secara teratur memberikan upeti dan memiliki catatan nama dari
ratusan oknum wartawan “Bodrek” yang diduga membekingi tempat perjudian itu.
Sehingga, upaya penertiban yang mengarah ke penutupan
tempat perjudian itu hingga sekarang masih belum terlihat “Bagaimana tempat itu
mau ditutup, kalau pengelolanya itu memberikan upeti kepada oknum-oknum aparat
maupun masyarakat yang membekingi perjudian itu. Menurut keternagan salah satu
saksi yang melaporkan adanya catatan berisi nama-nama oknum wartawan, yeng
menerima upeti dari perjudian itu, termasuk sejumlah nama mahasiswa. Tetapi,
kebanyakan nama wartwan itu wartwan yang tidak jelas medianya atau orang sering
menyebutnya wartwan “Bodrek” ungkap sumber yang enggan disebutkan namanya.
Jika diamati bahwa perjudian ini sudah terang-terangan
dan sudah berlangsung sejak lama. Sementara pihak pemerintah Kecamatan Bogor
Tengah dan Kepolisian setempat hanya sekedar menjanjikan langkah-langkah
pemberantasan yang tidak pernah dilakukan sedikitpun.
Dalam rangka mengantisipasi penyakit yang muncul
dikalangan masyartakat ini sejumlah Ormas Islam di Bogor telah mengadakan
kesepakatan untuk mengambil langkah-langkah preventif untuk memberantas
perjudian ini. Dari forum Ulama ini disepakati upaya amar ma’ruf nahi munkar bila aparat terkait hanya diam dan membisu.
Lagi-lagi keyakinan Aqidah dan Syariat Islam yang
dijadikan symbol Kota Bogor Beriman diuji oleh sekelompok manusia-manusia fasik
yang hanya mengurus kepentingan perutnya sendiri. Pada saat ini dibutuhkan Shaf
yang rapat diantara seluruh Ummat Islam untuk melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar.
“Barangsiapa
melihat kemungkaran hendaklah merubah dengan tangannya. Dan jika dia tidak
sanggup hendaklah dia merubah dengan ucapan. Dan jika dia tidak sanggup
hendaklah membencinya dengan hatinya. Dan itu adalah selemah-lemahnya iman.”
(Al-Hadist)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar