Problematika : Pembinaan Aqidah Ummat
Slaturahim :
Front Bersama Ummat Islam (FBUI), Forum Silaturahim Tanah Sareal Jabotabek
News.
Rencana pengurus Yayasan Lembaga Alkitab Indonesia
untuk merenovasi gedung LAI menjadi komplek pusat perkantoran dan penginapan
telah meresahkan masyarakat Kecamatan Tanah Sareal, khususnya warga kelurahan
Tanah Sareal. Keresahaan ini mengulangi peristiwa yang sama dilakukan yayasan
LAI pada bulan Agustus 2000 yang telah memicu kemarahan masyarakat muslim Kota
Bogor. Maslahnya menurut tokoh KMB masalah ini lebih berbahaya dari sekedar
membangun tempat ibadah seperti gereja, karena lebih lanjut tempat ini akan
dikembangkan pusat kegiatan Kristenisasi.
Motif utama kasus ini adalah tatkala warga dan tokoh
masyarakat sekitar dipengaruhi untuk member dukungan untuk mendukung kelancaran
pembangunan. Rekomendasi tersebut bertujuan untuk mendapatkan izin renovasi
gedung LAI sebagai pusat aktivitas keagamaan non-muslim (katolik) di tempat
tersebut. Meskipun, pihak pengelola yayasan LAI diharuskan melengkapi perizinan
seperti pernyataan persetujuan masyarakat.
Hanya saja dalam kasus 2002 ini, pihak Yayasan memulai
kegiatannya dengan meminta dukungan masyarakat. Sedangkan pada tahun 2000 pihak
Yayasan mengawali langkahnya dengan meminta dukungan dari pihak Pemerintah
terkait baru kemudian meminta dukungan pihak masyarakat. Sehingga wajar kiranya
memancing aksi unjuk rasa masyarakat Islam Bogor ke Balaikota Bogor.
Berdasarkan informasi dari pihak Kecamatan, pihak
Kelurahan, pihak RW dan sebagian tokoh masyarakat, pihak yayasan mulai
melakukan pendekatan kepada warga dengan melakukan tindakan suap, dan diikuti
pengumpulan tandatangan yang meminta persetujuan warga. Padahal pada saat ini
tercatat hanya ada 2 KK yang menganut agama non muslim, diantara mayoritas
warga dan lembaga-lembaga Keislaman di lokasi ini.
Menaggapi rekomendasi ini, warga masyarakat menilai
pihak yayasan LAI sama sekali tidak memperdulikan Sikap Penolakan Warga yang
secara tegas menolak rekomendasi tersebut pada waktu yang lalu. Sehingga oleh
karena itu masyarakat yang dipimpin tokoh-tokoh agama menjalin Silaturahim
Ummat bersama dalam sebuah jaringan Forum Silaturahim Masyarakat Tanah Sareal.
Pihak LAI pada Bulan Februari 2003 ini memulai kemabli
langkah-langkah dengan mengadu domba warga Tanah Sareal. Melalui warga yang
dijanjikan pekerjaan, pihak LAI mencoba mempengaruhi warga untuk menandatangani
dan menyetujui aksi mereka. Bahkan pihak LAI juga melibatkan pihak Kelurahan,
oknum Kepolisian dan Preman untuk mempengaruhi warga.
Para ulama, tokoh dan masyarakat mengadakan musyawarah
bersama untuk menyatukan warga. Dengan mengambil langkah persuasive melalui
komunikasi positif diantara warga dan pihak pemerintah untuk menghindari
munculnya sikap-sikap anarkis masyarakat. Disinilah ukhuwah islamiyah Ummat Islam
diuji kembali untuk tetap tenang dan tidak terpancing ke dalam konflik
perpecahan yang akan menyebabkan kelemahan Ummat.
“Sekali-kali
tidak akan pernah senang kepadamu orang-orang Yahudi dan Nasrani, sehingga kamu
mengikuti agama mereka”
(QS Al Baqarah :
120)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar