Klik Aja Disini :
Home » » BENGKEL ISLAM

BENGKEL ISLAM

Kamis, 12 Juni 2014 | 0 komentar

Problematika      :  Pengajian Awam Ala Supir Angkot, Narapidana
Slaturahim         :  Ormas-ormas Islam. 

Kegiatan pembinaan keislaman selama ini bisa kita temukan di dalam majlis-majlis penajian, madrasah, pondok pesantren dan dalam kelompok-kelompok dakwah. Metode dakwah ini dirasakan sangat efektif dalam mensosialisasikan nilai-nilai Islam secara langsung kepada seluruh lapisan masyarakat. Melalui jalan ini tidak di ragukan lagi semakin lama kesadaran berislam didalam masyarakat semakin meningkat dalam kondisi jahiliyah modern yang sudah semakin parah menghancurkan nilai-nilai kemanusiaan. Sehingga segala upaya dakwah dirasakan semakin perlu digencarkan lagi dengan berbagai metode dan teknik pendekatan yang variatif ketika dakwah ditujukan untuk merangkul ummat.
Berangkat dari peluang ini KMB melihat suatu metode dan teknik pendekatan yang baru dalam merangkul berbagai lapisan masyarakat yang selama ini belum merasakan apa arti pengajian. Dimana salah satu sasaran dakwah yang saat ini sangat jarang tersentuh oleh kelompok-kelompok dakwah yaitu kelompok-kelompok profesi yang ada di lapisan masyarakat akar rumput alias lapisan bawah.
Dari hasil investigasi Front Bersama Ummat Islam (FBUI) yaitu kelompok pemuda yang memfokuskan diri pada pengamatan korban-korban kristenisasi diketahui bahwa hamper sebagian besar korban pemurtadan di Bogor yaitu masyarakat miskin seperti para gembel, pengangguran, gadis remaja, narapidana dan masih banyak lagi.
Keluarga Muslim Bogor melihat masalah ini muncul disebabkan kondisi masyarakat bawah yang lemah iman dan miskin ilmu. Tidak heran karena itu mereka sering dijadikan sasaran empuk kristenisasi. Kelompok masyarakat ini sering dijadikan objek bagi pejuang-pejuang Salibis yang masuk kepada mereka melalui bantuan ekonomi, tawaran peluang kerja, perkawinan campur dan bantuan kesehatan secara cuma-cuma.
Dalam mengantisipasi problematika ini sejak tahun 2002, KMB bersama beberapa Pondok Pesantren dan lembaga-lembaga Islam mencoba mengawali langkah menggarap pengajian masyarakat kecil. Langkah pertama dimulai dengan menggarap para narapidana dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Paledang yang mayoritas adalah ummat Islam. Kondisi riil didalam Lapas sangat kurang dilakukan pembinaan kerohanian. Sedangkan pengajian yang telah ada sebelumnya sebatas pengajian wiridan. Melalui pengajian ini ditingkatkan pada motivasi hidup melalui penenman nilai aqidah. Secara khusus hasil dari pengajian ini dimulai dengan terbentuknya kelompok pengajian khusus dalam bentuk pesantren kilat (Sanlat).
Keberhasilan dari pengajian pertama dilanjutkan dengan pembinaan pengajian kelompok para supir angkot. Diantara sela-sela waktunya mencari nafkah, para supir angkot ini ditawarkan untuk mengikuti pembinaan dari dosen UIKA. Secara teratur dam 2 minggu sekali pengajian ini membawa hasil terbentuknya himpunan profesi supir angkot muslim. Walaupun belum menjangkau supir angkot di seluruh pelosok Bogor, namun bebrpa trayek sudah menyatakan untuk bergabung seperti trayek angkot 09 (Ciparigi-Sukasari), 08 (Wr. Jambu-Ps. Bogor) dan 07 (Ciparigi-Merdeka). Bertempat di bengkel mobil Irvan Motor Wr. Jambu Bogor. Suasana pengajian lebih terasa dijiwai oleh para supir angkot yang menganggap bengkel sebagai rumah mereka.

“Hendaklah ada diantara kamu, sekelompok ummat yang menyeru kepada Islam, menegakkan kebenaran dan mencegah kejahatan dan merekalah itu orang-orang yang beruntung.”
(QS Al Imran: 104)


Share this article :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Madiqtera | Mas Template
Copyright © 2014. RISALAH KMB - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger